Breaking News

Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dilakukan secara Back to Village oleh Universitas Jember, mendorong mahasiswa untuk melakukan pengenalan dan pelatihan mengenai Teknologi Informasi di era sekarang ini, khususnya Teknologi di bidang kesehatan pada lingkungan indekos. Indekos yang akan dijadikan sebagai sasaran pelaksanaan program kerja ini adalah Indekos Putri H. Rifai yang terletak di Jl Jawa 8, No 38 RT 1/RW 36, dengan mengangkat tematik Teknologi Inovasi/Informasi dalam Penanganan Covid-19, yang berjudul “Peran Teknologi Informasi sebagai Edukasi Pencegahan Covid-19 dalam lingkup Hunian Kost”.

Gambar 1 : proses penempelen poster

Selama 3 minggu Program Kerja KKN BTV 3 ini berjalan, ada banyak perkembangan yang sudah dirasakan oleh sasaran. Sampai saat ini sasaran sudah mulai mengetahui betapa pentingnya peran teknologi di era digital, apalagi di situasi pandemi seperti ini. Pemilik Indekos menyadari bahwa, saat ini pemanfaatan dari teknologi yang telah ada sangatlah dibutuhkan terlebih pada bidang kesehatan. Pada minggu ke-2, ada 2 kegiatan yang telah dilakukan, yang pertama penempelan poster “Pencegahan Paparan Covid-19 Dengan Melakukan 5M (mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas)”.Dengan diberikannya poster tersebut, diharapkan penghuni indekos khususnya, mempunyai kesadaran tinggi akan pentingnya mencegah paparan Covid-19 yang dimulai dari diri sendiri.

Dengan terciptanya kesadaran diri maka akan mengingatkan dan mengajak orang lain agar ikut serta melaksanakan 5M yang telah ada dan berlaku bagi siapapun. Poster tersebut ditempelkan di tempat-tempat tertentu yang pastinya dapat tersampaikan dengan baik kepada para pembaca. Tempat-tempat tersebut seperti, pintu masuk utama, dapur, lorong indekos, dan tempat parkir para penghuni indekos. Kemudian kegiatan yang kedua adalah pengenalan tentang sistem aplikasi kesehatan. Pemilik kos memberikan respon baik, karena pada dasarnya sistem aplikasi tersebut dibuat dan digunakan guna memberikan rasa aman dan nyaman pada situasi masalah kesehatan seperti saat ini. Tidak hanya itu, pemilik kos juga akan menjadi semakin percaya terhadap pemantauan kesehatan dari sistem tersebut sehingga nantinya akan mempengaruhi minat dari calon penghuni indekos. Progres yang tampak pada sosialisasi dan edukasi dalam kegiatan yang masih berjalan selama 3 minggu tersebut adalah kebersihan diri dari penghuni kos yang juga akan berpengaruh terhadap kebersihan lingkungan indekos.

Gambar 2 : proses penyelesaian tugas minggu ke 2

Pada minggu ke-3, kegiatan yang dilakukan adalah sosialisasi dan edukasi mengenai  sistem aplikasi yang sudah ada terhadap pemilik kos, penghuni kos, dan mahasiswa lain melalui Kelas Desa yang dilakukan secara virtual zoom. Sebelum sosialisasi dilakukan, mahasiswa KKN menyusun materi terlebih dulu. Karena materi tersebut yang akan menjadi sumber informasi dan pemahaman terhadap sasaran mengenai apa, bagaimana, dan seperti apa sistem layanan kesehatan tersebut dapat berjalan.Sasaran yang diberikan pelatihan dan pendampingan mengaku, dengan adanya kegiatan ini sangat membantu pemilik indekos dalam memenuhi kebutuhan kesehatan terkait permasalahan virus Covid-19. Selain itu, sasaran juga merasa sangat terbantu, karena dengan adanya kegiatan ini dapat menambah literasi cakap digital.

Pelaksanaan kegiatan pelatihan dan pendampingan yang masih dilakukan selama 21 hari tersebut memiliki beberapa faktor pendukung dan penghambat dalam jalannya kegiatan tersebut. Faktor pendukung pertama dalam kegiatan ini adalah besarnya minat dan antusiasme sasaran terhadap pelatihan dan sosialisasi yang diberikan. Sehingga kegiatan berlangsung dengan baik dan lancar. Faktor pendukung kedua adalah dukungan positif dari pihak desa setempat. Selain faktor pendukung, kegiatan yang masih berlangsung selama kurang lebih 7 hari ke depan juga memiliki faktor penghambat seperti, pemberlakuan PPKM oleh pemerintah, sehingga pertemuan mahasiswa KKN dengan sasaran maksimal 3 jam selama satu hari.

Adanya program Inovasi Teknologi Sistem Kesehatan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam meningkatkan kebersihan diri dan lingkungan. Selain itu, sadar akan pentingnya kesehatan yang ditambah pula pada situasi pandemi Covid-19 seperti saat ini.

 

Penulis : M.Dicqi Alfan Habibi/Jember/Ns. Rismawan Adi Yunanto, S. Kep, M. Kep.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Translate »