Suara Jember News, Probolinggo – Merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Timur yang memiliki potensi pertanian dan perkebunan yang besar. Kabupaten ini memiliki luas wilayah sebesar 1.315,60 km², dengan sekitar 70% dari luas wilayahnya merupakan lahan pertanian dan perkebunan.
Potensi pertanian dan perkebunan di Probolinggo didukung oleh kondisi alam yang subur. Kabupaten ini memiliki dua musim, yaitu musim kemarau dan musim hujan. Musim hujan berlangsung selama 9 bulan, yaitu dari bulan Oktober hingga Juli. Musim kemarau berlangsung selama 3 bulan, yaitu dari bulan Agustus hingga September.
Baca Juga : Kabupaten Probolinggo Ekspor Tepung Porang Ke China
Jenis tanaman pangan yang dibudidayakan di Probolinggo antara lain padi, jagung, kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu, dan ubi jalar. Selain tanaman pangan, di Probolinggo juga dibudidayakan berbagai macam tanaman hortikultura, seperti cabai, bawang merah, bawang putih, tomat, dan melon.
Produksi pertanian dan perkebunan di Probolinggo cukup tinggi. Pada tahun 2022, produksi padi di Probolinggo mencapai 1,1 juta ton, produksi jagung mencapai 600.000 ton, produksi kedelai mencapai 100.000 ton, dan produksi kacang tanah mencapai 50.000 ton.
Produksi pertanian dan perkebunan di Probolinggo sebagian besar ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pangan lokal. Namun, sebagian juga dijual ke daerah lain di Indonesia.
Pemerintah Kabupaten Probolinggo terus berupaya untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan perkebunan di wilayahnya. Upaya yang dilakukan antara lain dengan memberikan bantuan kepada petani dan pekebun, seperti bantuan benih, pupuk, dan alat pertanian. Selain itu, pemerintah juga melakukan penyuluhan pertanian dan perkebunan kepada petani dan pekebun untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka.
Bupati Probolinggo, Hj. P. Tantriana Sari, SE, merupakan sosok yang sangat peduli dengan sektor pertanian dan perkebunan. Ia telah banyak melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan perkebunan di wilayahnya.
Salah satu upaya yang dilakukan oleh Bupati Tantriana adalah dengan memberikan bantuan kepada petani dan pekebun, seperti bantuan benih, pupuk, dan alat pertanian. Selain itu, pemerintah juga melakukan penyuluhan pertanian dan perkebunan kepada petani dan pekebun untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka.
Pada tahun 2022, Bupati Tantriana juga meluncurkan program “Probolinggo Bersih dan Hijau”. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas lingkungan di Probolinggo, termasuk lingkungan pertanian dan perkebunan.
Berikut adalah beberapa upaya yang dilakukan oleh Bupati Tantriana untuk meningkatkan pertanian dan perkebunan di Probolinggo:
- Pemberian bantuan kepada petani dan pekebun
- Penyuluhan pertanian dan perkebunan
- Peluncuran program “Probolinggo Bersih dan Hijau”
Upaya-upaya yang dilakukan oleh Bupati Tantriana telah membuahkan hasil. Produksi pertanian dan perkebunan di Probolinggo terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2022, produksi padi di Probolinggo mencapai 1,1 juta ton, produksi jagung mencapai 600.000 ton, produksi kedelai mencapai 100.000 ton, dan produksi kacang tanah mencapai 50.000 ton.
Peningkatan produksi pertanian dan perkebunan ini tidak hanya bermanfaat bagi petani dan pekebun, tetapi juga bagi masyarakat Probolinggo secara keseluruhan. Produksi pertanian dan perkebunan yang tinggi dapat membantu memenuhi kebutuhan pangan lokal dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Bupati Tantriana berharap agar pertanian dan perkebunan di Probolinggo dapat terus berkembang dan menjadi salah satu sektor yang menopang perekonomian daerah. Ia juga berharap agar Probolinggo dapat menjadi lumbung pangan di Jawa Timur.
Berikut adalah beberapa program unggulan yang telah dilakukan oleh Bupati Tantriana untuk meningkatkan pertanian dan perkebunan di Probolinggo:
- Program “Probolinggo Bersih dan Hijau”
Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas lingkungan di Probolinggo, termasuk lingkungan pertanian dan perkebunan. Program ini antara lain meliputi penanaman pohon, pembuatan saluran air, dan pengolahan limbah pertanian.
- Program “Probolinggo Smart Farming”
Program ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas pertanian di Probolinggo dengan memanfaatkan teknologi. Program ini antara lain meliputi penggunaan alat dan mesin pertanian modern, penerapan teknologi informasi, dan pengembangan pertanian organik.
- Program “Probolinggo Green Agropolitan”
Program ini bertujuan untuk mengembangkan kawasan pertanian yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Program ini antara lain meliputi pengembangan kawasan pertanian organik, pengembangan kawasan wisata pertanian, dan pengembangan kawasan industri pertanian.
Dengan kerja sama yang baik antara pemerintah, petani, dan masyarakat, maka sektor pertanian dan perkebunan di Probolinggo dapat terus berkembang dan menjadi lebih maju.
Reyfa03