Jember,Suara Jember News – Kabupaten Jember kini menjadi sorotan dunia setelah ditetapkan sebagai pilot project untuk program Kesiapsiagaan bencana gempa dan tsunami megathrust oleh Jepang Red Cross Society (JRCS) bersama Palang Merah Indonesia (PMI).
keputusan ini diambil setelah melakukan seleksi ketat terhadap beberapa kabupaten yang dinilai rawan bencana.
JRCS menilai bahwa Jember memiliki potensi besar dalam upaya Mitigasi bencana dan jember daerah yang menjadi program utama dalam hal ini.
PMI Provinsi mencakup berbagai aspek, mulai dari kapasitas Markas PMI kabupaten jember dalam menjalankan program Kesiapsiagaan hingga koordinasi dengan instansi terkait seperti BPBD,TAGANA,DINAS SOSIAL,dan juga terakhir DINAS PENDIDIKAN.
“Kerjasama dengan Dinas pendidikan sangat penting karena program ini akan melibatkan sejumlah sekolah yang terutama yang ada di daerah kawasan pesisir jember selatan,salah satunya SMPN I Puger yang menjadi tujuan kunjungan rombongan JRCS dan PMI pada hari Selasa( 04/02/2025).
JRCS dan PMI kabupaten jember disambut hangat oleh kepala sekolah Edi Hariyanto dan guru-guru,karyawan-karyawati beserta seluruh siswa-siswi SMP negeri 1 Puger.

Dalam kunjungan JRCS tujuannya memberikan edukasi kepada para guru-guru dan siswa-siswi mengenai cara-cara menghadapi bencana gempa bumi dan tsunami, program bertujuan untuk membangun Kesiapsiagaan ,kapasitas tanggap darurat,serta pemulihan pasca bencana di lingkungan sekolah dan sekitarnya.
Program ini biasanya melibatkan pelatihan bagi,siswa,guru, agar supaya mereka memiliki pemahaman dalam menghadapi situasi darurat seperti gempa bumi dan banjir.
Setelah selesai memberikan sosialisasi dan edukasi rombongan berpamitan mau melanjutkan ke beberapa tempat kunjungan di daerah jember selatan/Puger dan dilanjutkan foto bersama kepala sekolah,dewan guru,seluruh karyawan SMP Negeri 1 Puger sebelum melanjutkan perjalanan.
Menurut Kepala sekolah SMPN I PUGER Edi Haryanto menyampai kan saat di temui media Suara Jember News, merasa bangga telah dikunjungi oleh orang-orang penting apalagi dari luar negeri yaitu Jepang, tentunya menjadi harapan kami bersama untuk menambah pendidikan bagi guru dan siswa terkait tentang kesiapsiagaan antisipasi penanggulangan pasca bencana alam baik itu gempa bumi dan banjir.ucapnya mengakhiri wawancaranya.
(Rahmadi)